Bakteri memiliki bentuk sel yang bervariasi,
seperti bulat (coccus), batang (bacillus) dan lengkung (vibrio, coma atau
spiral). Pada umumnya sel bakteri yang berbentuk bulat berdiameter sekitar 0,7
- 1,3 mikron. Sedangkan sel bakteri berbentuk batang
lebarnya sekitas 0,2 - 2,0 mikron dan panjangnya 0,7 - 3,7 mikron.
Susunan bagian-bagian utama dari sel bakteri:
(image source:Microsoft Encarta 2006)
a.
Membran sel
Membran sel adalah selaput
yang membungkus sitoplasma beserta isinya, terletak di sebelah dalam dinding
sel, tetapi tidak terikat erat dengan dinding sel. Bagi membran sel sangat
vital, bagian ini merupakan batas antara bagian dalam sel dengan lingkungannya.
Jika membran sel pecah atau rusak, maka sel bakteri akan mati.
Membran sel terdiri atas
dua lapis molekul fosfolipid. Pada lapisan fosfo-lipid ini terdapat senyawa
protein dan karbohidrat dengan kadar berbeda-beda pada berbagai sel bakteri.
b.
Ribosom
Ribosom adalah bagian sel
yang berfungsi sebagai tempat sintesa protein. Bentuknya berupa butir-butir
kecil dan tidak diselubungi membran. Ribosom tersusun atas protein dan RNA.
c.
DNA (Deoxyribonucleic Acid)
DNA adalah materi genetik,
terdapat dalam sitoplasma. DNA bakteri berupa benang sirkuler (melingkar). DNA
pada bakteri berfungi sebagai pengendali sintesis protein bakteri dan pembawa
sifat. DNA bakteri terdapat pada bagian menyerupai inti yang disebut nukleoid. Bagian
ini tidak memiliki membran sebagaimana inti sel eukariotik.
d.
Dinding sel
Dinding sel bakteri
tersusun atas makromolekul peptidoglikan yang terdiri dari monomer-monomer tetrapeptidaglikan
(polisakarida dan asam amino).
dan polisakarida, lapisan
dalamnya tersusun atas peptidoglikan yang lebih tipis dibanding lapisan
peptidoglikan pada bakteri gram-positif.
Berdasarkan susunan kimia
dinding selnya, bakteri dibedakan atas bakteri gram-positif dan bakteri gramnegatif. Susunan kimia dinding sel
bakteri gram-negatif lebih rumit daripada bakteri gram-positif. Dinding sel
bakteri grampositif hanya tersusun atas satu lapis peptidoglikan yang relatif
tebal, sedangkan dinding sel bakteri gram-negatif terdiri atas dua lapisan.
Lapisan luar tersusun atas protein.
Dinding sel bakteri
berfungsi untuk memberi bentuk sel, memberi kekuatan, melindungi sel dan menyelenggarakan
pertukaran zat antara sel dengan lingkungannya.
e.
Flagel
Flagel adalah alat gerak
bagi bakteri, meskipun tidak semua gerakan bakteri disebabkan oleh flagel.
Flagel berpangkal pada protoplasma, tersusun atas senyawa protein yang disebut
flagelin, sedikit karbohidrat dan pada
beberapa bakteri mengandung lipid. Jumlah dan letak flagel pada berbagai jenis
bakteri bervariasi. Jumlahnya bisa satu, dua, atau lebih, dan letaknya dapat di
ujung, sisi, atau pada
seluruh permukaan sel.
Jumlah dan letak flagel dijadikan salah satu dasar penggolongan bakteri.
f.
Pilus
Pilus adalah alat lekat
sel bakteri dengan sel bakteri lain atau dengan bahan-bahan padat lain,
misalnya makanan sel bakteri. Pada permukaan sel bakteri
gram-negatif seringkali terdapat banyak bagian seperti benang pendek yang
disebut pilus atau fimbria (jamak dari pilus).
g.
Kapsul
Kapsul adalah lapisan
lendir yang menyelubungi dinding sel bakteri. Pada umumnya kapsul tersusun atas senyawa polisakarida,
polipeptida atau protein-polisakarida (glikoprotein). Kapsul berfungsi sebagai
perlindungan diri terhadap antibodi yang dihasilkan sel inang. Oleh karenanya kapsul
hanya didapatkan pada bakteri pathogen.
h.
Endospora
Di antara bakteri ada yang
membentuk endospora.
Pembentukan endospora merupakan
cara bakteri mengatasi keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan. Keadaan
lingkungan yang tidak menguntungkan antara lain: panas, dingin, kering, tekanan
osmosis dan zatkimia tertentu. Jika kondisi lingkungan membaik maka endospora
akan tumbuh menjadi sel bakteri. Endospora bakteri tidak berfungsi sebagai alat
perkembangbiakan, tetapi sebagai alat perlindungan diri.
(Sumber refferensi: Biologi X Moch Anshori Djoko Martono)
0 komentar:
Posting Komentar